Daily Analytics - Nov 16, 2022
View PDF
16 Nov 2022

MACRO WRAP

BKPM Targetkan Dapat Menciptakan 1,3 Juta Lapangan Kerja Tahun 2022

BKPM menargetkan, ada 1,3 juta lapangan pekerjaan tercipta sejalan dengan capaian investasi pada tahun 2022. Berdasarkan data BKPM selama sembilan bulan berjalan 2022, investasi yang terealisasi mencapai Rp892,4 triliun dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 965.122 orang. Penciptaan lapangan kerja melalui investasi di sektor riil akan terus meningkat hingga akhir tahun. Untuk itu kementerian Investasi menaikkan target penciptaan lapangan kerja di tahun 2022. Meskipun begitu, pekerja Indonesia masih perlu peningkatan skill utamanya dalam akses teknologi karena FDI yang masuk di Indonesia banyak yang menggunakan teknologi tinggi dan padat modal. (Kontan.co.id)

Utang Luar Negeri RI Turun

Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal ketiga 2022 kembali turun. BI mencatat, ULN per akhir akhir kuartal III 2022 tercatat sebesar US$ 394,6 miliar atau turun US$ 9 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 403,6 miliar. Penurunan ULN Indonesia pada kuartal III 2022 karena keluarnya investor asing dari pasar obligasi Indonesia serta pelunasan ULN bilateral Indonesia. Penurunan ULN dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik pada kuartal III 2022 turun sebesar US$ 4,49 miliar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. (Kontan.co.id)


MARKET WRAP

DJIA (+0.17%), S&P500 (+0.87%), STOXX600 (+0.37%), DAX (+0.46%) Bursa AS ditutup menguat pada selasa (15/11), dipicu data inflasi AS baru-baru ini yang menunjukan indeks harga produsen naik 8% YoY pada Oktober, lebih rendah dari ekspetasi peningkatan sebesar 8,3%. Tingkat inflasi ini diyakini akan memicu The Fed untuk memperlambat laju peningkatan suku bunga AS kedepan. Adapun laporan serangan rudal Rusia yang menewaskan 2 orang warga sipil Polandia kembali memicu kekhawatiran para investor akan memanas lagi Perang Rusia-Ukraina. Imbal hasil Obligasi turun setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga produsen AS hanya naik 0,2% di bulan Oktober. Bursa Eropa ditutup menguat, dipicu meredanya laju inflasi AS yang dinilai dapat menekan laju inflasi dan ditopang oleh saham sektor Tekhnologi 1.4%. Harga minyak mentah brent meningkat menjadi US$93,86 per barel dipicu terganggunya pasokan minyak mentah ke Hongaria melalui jalur pipa Druzhba. Pada akhir perdagangan hari Selasa (15/11), IHSG ditutup menguat pada level 7,035.5 (0.23%)


INDUSTRY & SECTOR

Kenaikan Harga Komoditas Pengaruhi Biaya Konstruksi PLTMH

Asosiasi PLTMH menilai, kenaikan harga komoditas turut mempengaruhi biaya pembuatan PLTMH di Indonesia. Ketua Umum Asosiasi PLTMH menyampaikan, harga bahan baku seperti besi dan beton untuk pembangunan PLTMH saat ini telah naik sekitar 16%-20%. Kenaikan harga bahan baku ini juga dapat mempengaruhi kebutuhan biaya investasi PLTMH. Pada akhirnya, ada potensi risiko penundaan waktu balik modal yang dialami pengembang PLTMH hingga 2 tahun dari perkiraan awal. Sementara, ada juga risiko kelebihan pasokan listrik akibat dimulainya musim hujan yang dapat menambah produksi listrik di seluruh pembangkit berbasis hidro. Oleh karena itu, asosiasi PLTMH menyarankan agar kelebihan pasokan listrik di pembangkit hidro dapat dibeli oleh PLN. (Kontan.co.id)

PLTU Jawa 9 dan 10 Akan Memakai SCR untuk Menurunkan Emisi Karbon

Teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) dan penggunaan energi primer green amonia, menjadi salah satu opsi yang memiliki potensi untuk digunakan pada sejumlah PLTU untuk menurunkan emisi karbon. Ini merupakan bagian dari upaya untuk dekarbonisasi yang ditimbulkan dari pembakaran batubara. Dengan alasan inilah PT Prima Layanan Nasional Enjiniring dengan PT Indo Raya Tenaga (IRT) sepakat menjalin MOU Join Study co-firing of 60% Green Amonia at SCR-equipped USC Power Plant of Jawa 9 dan 10. (Kontan.co.id) 


STOCK NEWS

ERAA (0.00%) Penjualan Tembus Rp34 Triliun

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencetak penjualan neto sebesar Rp34,94 triliun hingga akhir kuartal III 2022, naik 12,1% YoY dari Rp31,18 triliun. Penjualan pada sembilan bulan berjalan 2022 terdiri dari penjualan telepon seluler dan tablet sebesar Rp27,39 triliun, produk operator sebesar Rp2,06 triliun, komputer dan peralatan elektronik lainnya sebesar Rp1,52 triliun, dan aksesoris dan lain-lain sebesar Rp3,96 triliun. Adapun dalam laporan keuangan per 30 September 2022, perseroan membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp31,38 triliun, meningkat 11,47% YoY dari Rp28,15 triliun pada kuartal III 2021. Oleh karena itu, laba bersih perseroan jatuh dari Rp1,17 triliun menjadi Rp1,15 triliun pada sembilan bulan berjalan 2022. (Investor.id)

GMFI (0.00%) Kerjasama Dengan Sanad dari Uni Emirat Arab Memperkuat Layanan di Asia Pasifik

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF Aero Asia baru saja menyepakati eksplorasi kerja sama bisnis dengan Sanad, perusahaan asal Uni Emirat Arab. Kesepakatan itu dilakukan di Perhelatan Indonesia-UAE Business & Investment Forum yang diselenggarakan di Museum Pasifika, Nusa Dua, Bali, sebagai bagian dari kegiatan B20 Summit. GMF dan Sanad menandatangani nota kesepahaman yang menyepakati kerja sama dalam hal perawatan mesin pesawat dan industrial gas turbine engine (IGTE) dengan kualitas dan teknologi tinggi di Indonesia. (Investor.id)

PTPP (−0.54%) Kontrak Baru Meningkat Menjadi Rp22,89 Triliun

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah membukukan kontrak baru senilai Rp22,89 triliun hingga pekan kedua November 2022. Sedangkan raihan kontrak baru hingga Oktober 2022 sudah mencapai Rp21,82 triliun, kenaikan 50,79% YoY, dibandingkan realisasi Oktober 2021 sebesar Rp14,47 triliun. Tambahan kontrak baru hingga pekan kedua November 2022 berasal dari pembangunan pelabuhan, yaitu Patimban Phase 2 Paket 6 sebesar Rp823 miliar dan proyek dermaga di Kalimantan Timur sebesar Rp682 miliar. Sekretaris Perusahaan PTPP mengatakan, perolehan kontrak baru dari BUMN masih mendominasi dengan sumbangan sebesar 49% terhadap total kontrak baru perseroan sampai dengan Oktober 2022. Disusul proyek pemerintah sebesar 36% dan sektor swasta sebesar 15%. (Investor.id)

SILO (0.00%) 4 Pilar Strategi Topang Pertumbuhan Siloam

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor kesehatan, selalu berupaya meningkatkan kinerjanya yang juga diharapkan dapat mendorong pengembangan industri kesehatan di Indonesia. Untuk itu, SILO fokus kepada empat pilar strategi. Pertama, pertumbuhan inti, yakni fokus pada bisnis melalui kemitraan, efisiensi dan efektifitas operasional, serta mengembangkan inovasi dan akses pasien. Kedua, program klinis, yaitu mengembangkan klinik perawatan yang lengkap dan holistik untuk pengobatan pasien. Ketiga, perluasan jaringan, yakni memaksimalkan pemanfaatan rawat inap yang ada dan selektif membangun rumah sakit baru. Keempat, kesehatan digital, yang bermakna SILO aktif mengembangkan platform digital untuk meningkatkan pengalaman dan interaksi pasien. (Investor.id)